Di tengah kehidupan masyarakat Desa Bakalan, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, terdapat sebuah kisah perjuangan yang patut menjadi teladan. kisah mengenai semangat pengabdian, keikhlasan, dan ikhtiar dalam membangun kekuatan umat melalui zakat, infak, dan sedekah.
Semua bermula dari kegiatan Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU) Angkatan XXIV yang dilaksanakan pada 31 Agustus hingga 2 September 2018 di Pondok Pesantren An-Nur 2 Al Murtadlo, di bawah naungan PCNU Kabupaten Malang. Dari forum itulah tercetus satu gagasan besar yakni membangun unit zakat infak sedekah berbasis desa sebagai wujud nyata dari nilai nilai Nahdlatul Ulama dalam kehidupan sosial. Desa Bakalan pun ditunjuk sebagai lokasi percontohan (pilot project).
Awal yang Penuh Ujian Bermula dari Ketulusan
UPZISNU Bakalan tidak lahir dari ketersediaan dana besar ataupun fasilitas yang mewah. Justru sebaliknya, inisiatif ini dimulai tanpa modal apa pun, kecuali niat yang tulus dan semangat kebersamaan. Saudara Alfian Gozi Zamzami yang diamanahi sebagai ketua bersama para perintis lainnya, dengan penuh keikhlasan meminjamkan dana pribadi mereka antara Rp100.000 hingga Rp300.000 guna membeli kotak KOIN NU sebagai langkah awal penghimpunan dana umat.
Berbekal dana terbatas, mereka menyusun strategi pengenalan program melalui forum tahlilan di tingkat RT. Dengan pendekatan yang santun dan konsisten, satu demi satu hati masyarakat mulai terbuka dan menerima amanah besar ini.
Menapaki Jalan Dakwah Sosial Dari Penolakan Menuju Dukungan
Tidak dapat dipungkiri, pada masa awal pelaksanaan program, UPZISNU menghadapi penolakan dari sebagian warga. Namun dengan kesabaran yang dilandasi keimanan dan keikhlasan, para pengurus tetap hadir mendampingi masyarakat, menjelaskan secara langsung esensi dari program KOIN NU. Lambat laun, sambutan dan kepercayaan pun mulai mengalir.
Permintaan kotak KOIN meningkat, sementara kemampuan produksi masih terbatas. Solusinya? UPZISNU meminjam ke pengrajin kotak koin di Desa Gedog Wetan, dengan kesepakatan pembayaran secara bertahap. Alhamdulillah, berkat kelola amanah dan dukungan umat, semua hutang tersebut dapat dilunasi.
Amanah yang Dipegang Teguh yakni Transparansi Sebagai Pilar Kepercayaan
Salah satu kunci kesuksesan UPZISNU Bakalan terletak pada komitmen terhadap keterbukaan. Setiap tiga hingga enam bulan sekali, laporan keuangan dipublikasikan secara terbuka melalui banner besar yang dipasang di lima dusun: Bakalan 1, Bakalan 2, Jamuran, Banjarsari, dan Kebon Jati. Hal ini menjadi bukti bahwa dana umat dikelola secara profesional, akuntabel, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Di balik keberhasilan tersebut, terdapat sosok Bendahara UPZISNU, Ibu Ririn Mufidah, SE, yang dengan penuh keikhlasan mengelola keuangan tanpa menerima imbalan. Seluruh tim pengurus pun berjuang dengan semangat yang sama yakni mengabdi tanpa pamrih, bahkan untuk konsumsi rapat seringkali hanya berupa makanan ringan, gorengan, yang di bawa sukarela oleh para anggota.
Program Pentasyarufan yang Tepat Sasaran dan Menyentuh Hati
Seluruh dana yang dihimpun dari KOIN NU dimanfaatkan untuk berbagai program kemanusiaan yang dinamakan Pentasyarufan KOIN NU. Program program ini meliputi:
NU Kesehatan: Bantuan bagi warga yang sakit dan tidak mampu berobat.
NU Ekonomi: Santunan dhuafa dan anak yatim untuk menunjang kehidupan masyarakat prasejahtera.
NU Kematian: Bantuan tunai dan air kemasan kepada keluarga yang sedang tertimpa musibah kematian.
NU Smart: Santunan pendidikan untuk anak-anak dari keluarga tidak mampu serta insentif bagi para guru TPQ.
Seluruh program di laksanakan dengan penuh kehati hatian, musyawarah, dan pendataan yang cermat agar tepat sasaran serta bermanfaat.
Kekuatan Komunitas dan Digitalisasi Dakwah Sosial
Untuk menjaga hubungan baik dan keterlibatan aktif masyarakat, UPZISNU Bakalan mengembangkan komunikasi melalui platform digital seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp. Di sisi lain, dibentuk pula koordinator jamaah tahlil di tiap wilayah, yang terdiri dari ibu-ibu aktif. Mereka bertugas membuka kotak, menghitung dana, menyetorkannya ke pengurus, serta melaporkan hasilnya setiap bulan.
Keterlibatan ibu ibu ini menjadi tulang punggung suksesnya KOIN NU. Loyalitas mereka bukan hanya memperkuat struktur organisasi, tetapi juga menanamkan rasa memiliki di tengah masyarakat.
Mobil Siaga sebagai Simbol Cinta untuk Umat
Satu tonggak penting yang dicapai UPZISNU adalah pengadaan mobil siaga. Melalui penggalangan dana secara terbuka dan akuntabel, serta sosialisasi langsung oleh ketua, bendahara dan tim Lainnya di UPZISNU Bakalan akhirnya pada tahun 2021 sebuah mobil siaga berhasil dibeli.
Mobil ini bukan sekadar alat transportasi, melainkan wujud nyata cinta dan kepedulian UPZISNU Bakalan kepada umat. Ia digunakan untuk mengantar warga yang sakit, keadaan darurat, hingga kebutuhan sosial lainnya.
Rumah Kolaborasi Banom NU Satu Atap, Satu Tujuan
Sebagai upaya menyatukan langkah dan memperkuat sinergi, UPZISNU mendirikan Kantor Bersama Banom NU Desa Bakalan. Di tempat ini, berbagai organisasi seperti IPNU, IPPNU, Ansor, Banser, Fatayat, Muslimat, dan Ranting NU dapat berkegiatan bersama.
Fasilitas seperti kamar mandi dan dapur di bangun dengan semangat gotong royong. Harapannya, kantor ini menjadi pusat dakwah sosial, kaderisasi, dan penguatan nilai nilai Aswaja di tengah masyarakat.
Estafet Perjuangan sebagai Semangat yang Tak Pernah Padam
Pada 28 Desember 2022, UPZISNU Bakalan melaksanakan estafet kepengurusan. Namun nilai nilai perjuangan yang ditanamkan oleh para pendiri tetap menyala dan diwariskan dengan harapan besar agar generasi selanjutnya menjaga amanah ini dengan lebih baik, profesional, dan istiqamah.
Teladan untuk Desa Desa Lain
Kisah UPZISNU Bakalan merupakan cermin nyata bahwa perubahan besar bisa dimulai dari niat yang kecil dan langkah yang tulus. Tanpa dukungan dana besar, tanpa gaji, tapi dengan cinta kepada umat dan lillahi ta’ala, UPZISNU mampu menjadi motor penggerak kebaikan.
Semoga kisah ini menjadi ilham bagi desa-desa lain, bahwa zakat, infak, dan sedekah, jika dikelola dengan jujur, profesional, dan amanah dapat menjadi fondasi kuat dalam membangun masyarakat yang mandiri, berdaya, dan sejahtera.
“Barang siapa yang memudahkan urusan saudaranya, niscaya Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan akhirat.” (HR. Muslim)
Ditulis oleh:
Ririn Mufidah, SE
Bendahara UPZISNU Bakalan
Dalam rangka pengabdian tiada henti, semoga menjadi amal jariyah di sisi Allah SWT.




