Kamu mungkin udah tahu kalau Jumbo jadi film animasi terlaris di Indonesia. Tapi pernah kepikiran nggak sih, gimana proses di balik layarnya? Nah, ternyata bikin film kayak Jumbo itu nggak cuma butuh kreativitas, tapi juga ketekunan luar biasa dan kolaborasi lintas daerah.
Ide Awal dari Hal Sederhana
Ceritanya bermula dari obrolan santai tim Visinema yang pengin bikin film animasi lokal yang ‘nendang’ tapi tetap dekat dengan keseharian orang Indonesia. Dari situlah ide tentang lomba panjat pinang lahir. Siapa sangka, ide yang kelihatannya sederhana justru punya potensi luar biasa buat jadi cerita yang menyentuh.
Riset Karakter dan Budaya
Sebelum masuk ke tahap animasi, tim produksi melakukan riset lapangan. Mereka ngobrol sama anak-anak, mengamati kehidupan di kampung, dan bahkan ikut lomba panjat pinang beneran lho! Semua demi menciptakan karakter dan dunia Jumbo yang terasa autentik dan nggak mengada-ada.
Pengerjaan Animasi oleh Ratusan Anak Muda Indonesia
Proses animasi dilakukan oleh studio lokal dengan dukungan ratusan animator muda. Mereka bekerja secara kolaboratif dari berbagai kota di Indonesia mulai dari Jakarta, Bandung, sampai Yogyakarta dan Bali. Masing masing bagian dikerjakan dengan sistem pipeline yang rapi banget, mulai dari storyboard, layout, modeling, rigging, hingga rendering akhir.
Butuh Waktu Lebih dari 2 Tahun
Nggak heran hasilnya bagus. Soalnya, Jumbo diproduksi selama lebih dari 2 tahun! Banyak revisi dilakukan supaya setiap adegan terasa pas. Salah satu tantangan terbesarnya? Menjaga emosi karakter tetap nyambung sambil bikin gerakan tubuh dan ekspresi wajah sehalus mungkin.
Sound & Musik yakni Jiwa dari Cerita
Proses desain suara dan scoring juga nggak sembarangan. Musik dibuat untuk menggambarkan momen manis, tegang, sampai lucu. Bahkan efek suara seperti suara cipratan lumpur atau suara tawa anak anak direkam langsung dari aktivitas sehari hari. Totalitas banget, kan?
Jadi, jangan remehkan film animasi lokal ya. Di balik layar Jumbo, ada darah, keringat, dan semangat besar buat bikin karya Indonesia yang layak ditonton siapa saja.
Satu Komentar